Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menjijikkan, Ratusan Warga Australia Rela Keluar Uang demi Menonton Video Penyiksaan Seksual

Rabu, 19 Februari 2020 – 18:33 WIB
Menjijikkan, Ratusan Warga Australia Rela Keluar Uang demi Menonton Video Penyiksaan Seksual - JPNN.COM
Diketahui banyak warga Australia yang menonton video penyiksaan seksual secara langsung di internet lebih dari sekali. (Unsplash: Charles Deluvio)

Sebuah laporan terbaru menyebutkan lebih dari 250 warga Australia telah menonton video langsung dari Filipina yang menggambarkan penganiayaan seksual terhadap anak-anak.

  • 256 warga Australia memiliki kaitan dengan 2.700 transaksi keuangan di Filipina
  • Sebagian besar berusia 50-60 tahunan dan tidak punya catatan kriminal
  • Badan berwenang di Australia ingin kuasa lebih besar untuk menangkal kasus penganiayaan seksual anak-anak online

 

Diketahui jumlah total uang yang dikeluarkan dari ratusan orang ini mencapai AU$ 1.3 juta, atau kurang dari Rp 13 miliar.

Laporan ini dikeluarkan Institut Kriminologi Australia (AIC) yang mengumpulkan data mengenai perilaku kriminal online, yang belum pernah ada sebelumnya.

Dalam laporan tersebut, mayoritas warga Australia tersebut berusia antara 50-60 tahun, dengan disebut sebagai 'turis seks anak-anak lewat webcam.'

Lebih dari separuh diantara mereka tidak memiliki catatan kriminal dan memiliki berbagai latar belakang pekerjaan.

Ada yang bekerja sebagai perawat lansia, tukang kebun, bahkan seorang diantaranya adalah ibu rumah tangga.

AIC mengatakan berhasil mengumpulkan data dari 2.700 transaksi yang tercatat selama 13 tahun, antara tahun 2006 sampai 2018, yang diberikan oleh Pusat Pelaporan Data Keuangan Australia (AUSTRAC).

Sebuah laporan terbaru menyebutkan lebih dari 250 warga Australia telah menonton video langsung dari Filipina yang menggambarkan penganiayaan seksual terhadap anak-anak

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News