Menko Airlangga: Ekonomi Tetap Solid Didorong Inflasi Terkendali dan PMI Ekspansif
Beberapa langkah strategis dimaksud, di antaranya melaksanakan kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten dengan upaya mendukung pengendalian inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kemudian mengendalikan inflasi kelompok VF agar dapat terkendali di bawah 5 persen dengan fokus pada komoditas beras, aneka cabai, dan aneka bawang, serta menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan untuk memitigasi risiko jangka pendek.
Hal itu termasuk mengantisipasi pergeseran musim panen dan peningkatan permintaan menjelang HBKN.
“Di tengah berbagai tantangan yang masih kita dihadapi saat ini, komitmen dan sinergi bersama seluruh pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia melalui TPIP-TPID akan terus diperkuat guna menjaga inflasi terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen,” lanjut Menko Airlangga.
Menko Airlangga menegaskan optimisme terhadap prospek perekonomian ke depan juga tercermin dari aktivitas sektor manufaktur Indonesia yang masih terus menggeliat.
Terbukti, pada laporan Purchasing Managers’ Index (PMI) yang diterbitkan S&P Global pada 1 Februari 2024, output sektor manufaktur Indonesia bulan Januari 2024 melanjutkan ekspansi selama 29 bulan berturut-turit pada level 52,9 atau lebih tinggi dari angka Desember 2023 pada level 52,2.
Angka PMI Manufaktur Indonesia menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN mengungguli Filipina (50,9), Malaysia (49,0), Thailand (46,7), dan Myanmar (44,3).
“Kinerja sektor manufaktur yang terus ekspansif perlu diapresiasi," ujar Menko Airlangga.