Menko Airlangga & Menteri Teten Apresiasi Kolaborasi Multi-Helix Sampoerna untuk UMKM
"UMKM itu produknya kecil, perlu agregasi, kemitraan dengan perusahaan besar. (Untuk ekspor) ada faktor produksi, logistik dan standar yang harus dipenuhi," katanya.
Selain pendampingan, Teten menuturkan tidak semua UMKM bisa langsung ekspor. UMKM bisa menjadi bagian dari supply-chain global atau menjadi bagian dari produk ekspor dari perusahaan nasional.
"Sebut saja kopi yang kita ekspor, 90 persen itu dari kebun rakyat. Saya ingin melihat kerja sama kemitraan UMKM dan perusahaan jauh lebih besar lagi. Kerja sama (dengan perusahaan ini) penting, karena Indonesia masih kecil jika dibandingkan dengan Vietnam," kata Teten.
Sebagai konteks, Kementerian Koperasi dan UKM mencatat bahwa kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional baru 15,7persen pada 2023.
Wikiexport & Pendekatan Multi-Helix
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan kolaborasi atau gotong-royong antara pemerintah dan swasta untuk memajukan UMKM, khususnya untuk ekspor, sangat penting. UMKM juga berperan penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia mengatakan bertumbuhnya UMKM yang berorientasi ekspor turut memperkuat fundamental perekonomian nasional.
"Kolaborasi yang dilakukan bersama Sampoerna di Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia hari ini merupakan salah satu wujud nyata dari kolaborasi dan sinergi yang harus semakin ditingkatkan untuk mengembangkan kapasitas UMKM nasional yang berdaya saing global dan berorientasi ekspor,” katanya.
Arsjad menyampaikan untuk mendukung UMKM berorientasi ekspor, Kadin telah meluncurkan Program Lanjutan Wikiexport: Teknologi Peningkatan Ekspor UMKM Indonesia yang mengadopsi internet of thing (IoT) dan artificial intelligent (AI).