Menko PMK dan Menkes Terjun Langsung Siapkan Kedatangan WNI di Natuna
Berdasarkan keterangan BNPB, proses evakuasi telah dilakukan sejak Sabtu (1/2) dengan menerbangkan pesawat komersil berbadan lebar untuk menjemput 245 WNI terkait virus Corona.
Pesawat jenis Airbus A330-300 dengan kapasitas kurang lebih 400 orang itu juga membawa tim khusus dari pihak maskapai, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan tim lain dari leading sector kementerian/lembaga terkait.
Pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Tiongkok. Sesuai rencana pesawat akan kembali ke Tanah Air bersama WNI pada Minggu, sekitar pukul 09.00 WIB di Batam dan tiba di Natuna pukul 11.00 WITA.
Muhadjir kembali menegaskan bahwa WNI yang akan dievakuasi adalah mahasiswa dalam kondisi sehat.
Oleh karenanya, masyarakat baik yang berada di Natuna maupun seluruh Indonesia diharapkan tidak khawatir akan terpapar virus corona jenis baru atau Novel Coronavirus (2019-nCOV).
"Perlu saya sampaikan sekali lagi bahwa yang akan datang untuk dievakuasi ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Kalau mereka yang tidak sehat atau yang sedang tidak sehat atau yang kurang sehat tidak boleh dievakuasi. Dia harus menjalani perawatan, pengobatan sampai sembuh baru nanti boleh dievakuasi," ungkapnya.
Selain itu, imbuh Menko PMK, observasi yang akan selama proses evakuasi juga bukan merupakan sebuah karantina.
"Observe ini juga bukan karantina. Ini bukan tempat untuk mengasingkan, tapi untuk menjalani observasi selama dua minggu. Itu pun juga sesuai standar WHO," pungkas Muhadjir. (flo/jpnn)