Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menlu Era SBY Khawatir Melihat Dominasi China di RCEP

Jumat, 20 November 2020 – 22:45 WIB
Menlu Era SBY Khawatir Melihat Dominasi China di RCEP - JPNN.COM
Marty Natalegawa menghadiri Rapat Kerja Evaluasi Politik Luar Negeri 2009-2014 dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR Senayan. Foto: Ricardo/JPNN.com Ilustrasi : Ricardo/JPNN.com

AS tidak ikut serta dalam RCEP sehingga pakta perdagangan bebas tersebut cenderung dilihat sebagai kemenangan China atas perekonomian regional.

Di bawah kerangka RCEP, 15 negara anggotanya --10 negara ASEAN ditambah China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru-- dapat melakukan perdagangan bebas tarif yang mempermudah mobilitas barang di kawasan.

Ketika RCEP diinisiasi, kata Marty, terdapat sejumlah ide yang diajukan oleh mitra-mitra ASEAN.

Misalnya China, dengan kerangka paling menguntungkan bagi negaranya, memunculkan ide "area perdagangan bebas Asia Timur" yang terbatas pada ASEAN Plus Three, yakni 10 negara ASEAN ditambah China, Jepang, Korea Selatan.

"Ide itu adalah modalitas ternyaman China, karena dengan kerangka tersebut, sudah sangat jelas bahwa China adalah negara dengan ekonomi paling dominan di antara anggota lainnya," ujar Marty.

"Di sisi lain, negara-negara ASEAN merasa bahwa 'kita akan menjadi negara sampingan, kecuali jika kita proaktif', karena itulah kami mengajukan ide RCEP yang awalnya bertujuan mencakup negara-negara yang menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan kami," ujarnya. (ant/dil/jpnn)

Menlu era Presiden SBY, Marty Natalegawa menekankan bahwa Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional alias RCEP merupakan inisiatif yang dimunculkan oleh ASEAN

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close