MenPAN Sebut Banyak Lembaga tak Produktif Perlu Dikaji
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa begitu banyak tantangan ke depan, salah satunya adalah mereformasi birokrasi, baik itu manajemen, tenaga pengajar dan ilmu. Pihak UIN IB harus mampu meningkatkan potensi, serta memperluas wawasan setiap elemen yang ada di lingkungan kampus.
“Aparatur itu kunci sebuah keberhasilan. Jadi, kasihlah mereka jabatan sesuai prestasi, bukan karena kedekatan. Setiap kinerja harus dievaluasi secara berkelanjutan. Nah ini yang saya tegaskan kenapa komitmen itu penting. Saya harap UIN IB bisa menjadi destinasi pendidikan agama dalam skala internasional,” lanjutnya.
Kemudian, dia juga menjelaskan betapa pentingnya evaluasi kerja dan kinerja aparatur. Karena disinilah daerah vital sebuah reformasi birokrasi berjalan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sekarang tidak akan bisa lagi kerja santai karenaada alat ukur dari setiap kinerjanya.
Rektor UIN IB Eka Putra Wirman yang ditemui setelah acara menjawab tegas tantangan yang diberikan oleh MenPAN-RB untuk mereformasi birokrasi dan memperbaiki kinerja serta melangkah menjadi destinasi pendidikan agama di ASEAN. “Insya Allah tantangan dari MenPAN-RB tadi akan kita realisasikan, dengan cara membenahi tenaga manajemen, sarana dan prasana juga akan kita benahi dan meningkatkan kinerja,” katanya.
Selanjutnya dia juga menyebut telah mengajukan beberapa prodi baru di antaranya arsitektur, teknologi informasi, dan aktuaria. Dengan ini, muncul ketakutan-ketakutan akan terkikisnya minat terhadap prodi-prodi agama Islam di UIN IB. Menyikapi itu, Eka justru menjawbnya dengan santai.
“Kalau tidak ada ketakutan maka tidak akan mempersiapkan apa-apa, justru karena kami takut hal tersebut terjadi maka kami sudah persiapkan jauh-jauh hari. Kami sudah buat namanya pemandu bagi pimpinan untuk mengelola kampus ini agar tidak keluar dari jalurnya, yakni Universitas Islam,” pungkasnya. (rdo/rch/cr26)