MenPAN Sebut Banyak Lembaga tak Produktif Perlu Dikaji
jpnn.com, PADANG - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Asman Abnur, mengatakan banyak lembaga negara non struktural di Indonesia yang tidak produktif dan tidak sesuai dengan sasaran.
“Setidaknya, ada 129 lembaga non struktural di Indonesia. Jika dikaji satu-per satu, banyak yang tidak produktif. Badan kelembagaan dibentuk dari pejabat hingga staf. Tapi, hasil dari lembaga itu tidak ada. Ini perlu kita benahi segera,” ungkapnya.
Beberapa lembaga yang telah dibubarkan antara lain, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) yang tidak memberikan kontribusi jelas. “Sekarang, kita mengkaji pelaksanaan tugas dan fungsi BPLS yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan bidang pekerjaan umum,” sebut Asman.
Jangan Nomorduakan Keagamaan
Di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, MenPAN-RB Asman Abnur mengingatkan agar perubahan status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ke UIN Imam Bonjol tidak menghilangkan nilai-nilai agama yang terkandung dalam program studi (prodi) keagamaan yang telah ada sejak masih bernama institut.
Permintaan itu disampaikan Asman Abnur saat memberikan kuliah umum bertajuk “Reformasi Birokrasi dalam Mewujudkan Islamic World Class University”, di Gedung Serbaguna UIN Imam Bonjol, Lubuklintah, Padang, kemarin (13/10).
Dia mengatakan komitmen dari rektor penting karena jika sudah bernama universitas, prodi-prodi ilmu umum pasti akan diajukan. Namun, jangan sampai prodi umum membuat prodi keagamaan yang diusung sejak masih berstatus institut menjadi dinomorduakan.
Pada dasarnya prodi umum seperti kedokteran dan ekonomi, kata Asman, memang terdapat perputaran uang yang besar. Akan tetapi, rektor jangan sampai terfokus ke sana. “Prodi-prodi Islam tersebut adalah akarnya, sedangkan prodi lain merupakan batang dan dahan. Jadi jangan sampai fakultas agamanya jadi ketinggalan karena sibuk mengurus prodi umum,”katanya.