Menpar Arief Yahya Tetapkan Tiga Prioritas di Tahun 2017
jpnn.com - JAKARTA – Pekerjaan fundamental Menteri Pariwisata Arief Yahya soal branding dan advertise, tuntas di 2016. Next step adalah selling! Mengejar target Presiden Joko Widodo yang mematok di angka 20 juta di 2019, yang dimulai dengan 15 juta di 2017.
Kemenpar pun harus berjibaku menaikkan performance dengan growth 25 persen wisman, di tengah pertumbuhan global 4,4 persen dan regional ASEAN 5,1 persen. Dan, di dunia, tidak ada sejarah sebuah Negara sanggup menaikkan kunjungan wisman hingga 100 persen lebih dalam lima tahun.
Tidak banyak orang yang pede dengan angka proyeksi itu. Bahkan ada yang memplesetkan, bahwa target optimistic itu terlalu optimis. Ada yang menyebut mission impossible. Tetapi, sebagai fighter, Menteri Arief Yahya harus mengubah asumsi itu menjadi mission “in-possible!”
Dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Rabu (21/12), mantan Dirut PT Telkom itu pun mengeluarkan tiga jurus andalannya. Go Digital, Air Connectivity dan Homestay Desa Wisata!
“Ingat! Hasil yang luar biasa hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa!” sebut Menpar Arief Yahya mengawali JPAT 2016.
Saat JPAT, Marketeer of The Year 2013 itu. Syarat menuju ke sana, harus ada 3S, corporate culture Kemenpar, yakni 3S, solid, speed, spread. Harus kompak, harus cepat dan impact bisnisnya bisa besar.
Tiga poin penting - Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata menjadi pegangan semua tim Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 Top Desinasi sebagai Bali Baru.
Gerakan Go Digital tourism sudah dimulai dengan peluncuran platform selling, ITX (Indonesia Tourism Exchange), September 2016. Ini merupakan platform digital market place dalam ekosistem pariwisata atau yang mempertemukan buyers dan sellers.