Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Desa Wisata Binaan SKK Migas-PHR
jpnn.com, KAMPAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menunjukkan rasa bangganya terhadap keberhasilan Desa Koto Masjid yang berhasil menjadi finalis dari 50 desa wisata terbaik di Indonesia.
Desa Koto Masjid merupakan Desa Wisata Binaan SKK Migas-PHR.
Melalui pembinaan, PHR terus berupaya membangun daya saing pariwisata berbasis potensi lokal, UMKM, digitalisasi dan ekonomi kreatif untuk membangkitkan perekonomian nasional dari bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kegiatan ini akan menjadi salah fokus investasi sosial PHR melalui kerjasama multipihak.
“Sangat senang sekali tanah kelahiran saya masuk dalam 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia 2021, ini adalah simbol kebangkitan Nasional dan untuk Riau secara khususnya," kata Sandiaga Uno.
Dalam kunjungan tersebut, menteri kelahiran Riau itu menuju ke beberapa destinasi unggulan seperti Puncak Kompe, serta sentra kreatifitas masyarakat dalam kategori makanan dan kriya.
Menurut Sandi, Kampung Patin Desa Koto Masjid layak menjadi salah satu wisata unggulan di Riau.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan, Desa Wisata Kampung Patin merupakan salah satu program alih kelola yang telah diusulkan kepada SKK Migas sebagai keberlanjutan program Pengembangan Masyarakat dari operator sebelumnya.
"Alhamdulilah saat ini Desa Wisata Patin telah memberi kontribusi nyata untuk masyarakat di sektor pariwisata. SKK Migas akan terus bersama untuk turut meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di sekitar area operasi hulu migas,” ujar Rikky Rahmat Firdaus.
“SKK Migas dan Pertamina Hulu Rokan ingin terus berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam menggalakkan sektor pariwisata. Pengembangan wisata di wilayah Koto Masjid Kampung Patin dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekaligus memberikan multipliereffect bagi masyarakat sekitar secara berkelanjutan,” kata Sukamto Tamrin, VP Corporate Affairs.
Selain menuju ke Kampung Patin, Sandiaga Uno juga bertolak ke Pekanbaru menuju Centra Ekonomi Kreatif Budaya Melayu Riau untuk memantau gerai yang menampilkan produk kriya dan makan dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau.