Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menperin Agus Gumiwang Ungkap Penyebab PMI Manufaktur Mengalami Kontraksi Lebih Dalam

Rabu, 04 September 2024 – 07:08 WIB
Menperin Agus Gumiwang Ungkap Penyebab PMI Manufaktur Mengalami Kontraksi Lebih Dalam - JPNN.COM
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan penyebab PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 mengalami kontraksi lebih dalam. Foto: Dokumentasi Kemenperin

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku tidak terkejut angka Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 yang terkontraksi menjadi 48,9 poin atau turun 0,4 poin dari Juli 2024.

Menurutnya, penurunan nilai PMI manufaktur tersbeut terjadi dikarenakan belum adanya kebijakan signifikan dari kementerian atau lembaga lain yang mampu menjaga kinerja industri manufaktur.

“Sekali lagi kami tidak kaget dengan kontraksi lebih dalam industri manufaktur Indonesia," kata Menperin Agus Gumiwang dalam keterangan resminya dikutip, Rabu (4/9).

Berdasarkan rilis S&P Global, kontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 dipengaruhi oleh penurunan pada output dan dan permintaan baru yang paling tajam sejak Agustus 2021.

Permintaan asing juga turun semakin cepat hingga paling tajam sejak bulan Januari 2023.

S&P Global juga menyebutkan adanya pelemahan penjualan yang menyebabkan peningkatan stok barang jadi selama dua bulan berjalan.

Menperin Agus Gumiwang mengatakan melemahnya penjualan dipengaruhi oleh masuknya barang impor murah dalam jumlah besar ke pasar dalam negeri terutama sejak Mei 2024.

“Adanya barang impor murah membuat masyarakat lebih memilih produk-produk tersebut dengan alasan ekonomis. Hal ini dapat menyebabkan industri di dalam negeri semakin menurun penjualan produknya serta utilisasi mesin produksinya,” terang Menperin Agus Gumiwang.

Menperin Agus Gumiwang ungkap penyebab PMI Manufaktur Indonesia pada Agustus mengalami kontraksi lebih dalam menjadi 48,9 poin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News