Mensos Risma Libatkan Masyarakat untuk Bangun Rumah 'Knock Down' di Pegunungan Bintang
Proses perakitan relatif cepat namun tetap kuat.
Bagian rumah terdiri dari 2 kamar tidur serta 1 kamar mandi.
Rumah knock down dirancang agar dapat di bongkar pasang dengan mudah dan bisa dipindah-pindah.
"Sebanyak 50 rumah itu bisa dibangun dalam waktu tujuh hari dengan gotong royong," jelas Don Rozano.
Dia mengatakan nantinya para penerima bantuan rumah knock down juga akan berpartisipasi untuk membangun sekolah di sana yang sebelumnya rusak.
Beberapa penerima bantuan rumah ada yang memiliki keterampilan pertukangan, namun ada juga yang tidak memiliki keterampilan itu, salah satunya Barnabas Kakyarmabin (31) yang berasal dari Distrik Okaom, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Meski demikian, Barnabas sangat antusias mengikuti pelatihan.
"Saya itu keterampilan tukang kayu tidak ada. Tapi saya ingin tahu juga untuk merakit rumah besi (rumah knock down) biar bisa bangun di kampung," ucap Barnabas seraya mengatakan ini pertama kalinya Kabupaten Pegunungan Bintang mendapatkan bantuan rumah.