Mentan Amran Beri Pembinaan 20.000 Petani & Bantuan Rp 170,98 Miliar
Amran menyebutkan selain bantuan jagung, Kementan pun menyerahkan bantuan untuk Provinsi Aceh berupa bantuan terdiri dari benih padi 21 ribu hektar, benih padi biofortifikasi 500 hektar, benih jagung 11.500 hektar, sarana produksi jagung 2.000 hektar, pengendalian Organisme Penggangu Tanaman dan Dampak Perubahan Iklim 2.500 hektar.
Kemudian bantuan di bidang peternakan berupa bibit sapi dan lainya, benih durian 4.000 batang, sarana pengolahan dan pascapanen hortikultura, perluasan dan peremajaan kopi dan kelapa genjah, pembangunan irigasi tersier, jalan usaha tani, jalan produksi, rehabikitasi damparit dan irigasi dan upaya khusus pengembangan padi dan Jagung.
"Khusus soal jagung, jika bantuan 100 ribu hektar itu berhasil, katanlah dengan produktivitas 5 ton per hektar, maka ada 100 ribu ton sehingga masalah impor jagung terselesaikan cukup dari Aceh," kata Amran.
Sementara itu, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki mengapresiasi gebrakan Mentan Amran dalam meningkatkan produksi pangan khususnya padi dan jagung nasional khususnya memberikan bantuan untuk Provinsi Aceh agar pertanian dan petani semakin maju.
Hal ini mendukung cita-cita pemerintah Provinsi Aceh untuk menjadikan Aceh sebagai lumbung pangan nasional.
Dalam menjadikan Aceh sebagai lumbung pangan nasional, ada tiga komoditi yang menjadi fokus perhatian yaitu jagung, padi, dan kedelai.
Namun ada banyak lokasi yang memungkinkan untuk dibangun bendungan dan irigasi. Karena itu, kami ucapkan terima kasih Bapak Menteri berkenan untuk membantu Aceh untuk mengatasi masalah tersebut.
Terlebih lagi, pertanian adalah mata pencaharian utama penduduk Aceh. Jika pembangunan pertanian dapat kita tingkatkan berarti kita membuka peluang yang lebih luas untuk penduduk Aceh, paling tidak untuk produksi padi dan jagung.
"Aceh dapat menjadi lumbung pangan nasional," katanya.