Mentan: Ekspor Memperkuat Merah Putih, Impor Melemahkan Petani
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian di bawah komando Andi Amran Sulaiman terus memaksimalkan dan mendorong pemanfaatan teknologi informasi pada proses bisnis karantina. Salah satunya yakni pertukaran data persyaratan ekspor dan sertifikat elektronik atau e-Cert ke Belanda.
“Sekarang kita tunjukkan langsung bahwa sertifikat dalam hitungan detik sudah dapat diterima negara tujuan. Tentu ini untuk memudahkan ekspor ke negara tujuan," kata Amran Sulaiman di Denpasar, Rabu (7/8).
Amran pun memerintahkan Badan Karantina Pertanian untuk melakukan harmonisasi dan negosiasi dengan seluruh negara mitra dagang agar dapat menggunakan fasilitas layanan ini.
“Sejauh ini sudah empat negara, yaitu Selandia Baru, Australia, Belanda, dan Vietnam. Baru ada satu negara di ASEAN, ini yang kami dorong dahulu," kata Amran.
Menurut Amran, peningkatan ekspor akan memperkuat bangsa dan kebijakan impor sangat tidak berpihak pada petani.
“Ekspor akan memperkuat merah putih, impor hanya akan melemahkan petani,” tambah Amran.
Menurut Mentan, ekspor produk pertanian terus meningkat hingga 100 persen per tahun. Total volume ekspor tahun 2014 sebanyak 33 juta ton, namun pada tahun 2018 telah mencapai 42,5 juta ton.
Peningkatan ini disebabkan berbagai inovasi, kemudahan dan percepatan layanan karantina di pelabuhan maupun bandara. Elektronik sertifikat dan aplikasi petaan komoditas pertanian ekspor (IMACE) memudahkan eksportir untuk ekspor.