Mentan Minta Badan Karantina Pertanian Permudah Izin Ekspor
jpnn.com, SULAWESI TENGAH - Kementerian Pertanian terus mendorong Kabupaten Tojo Una Una (Touna) Sulawesi Tengah menjadi salah satu sentra jagung demi menggenjot ekspor nasional.
Karena itu, Menteri Amran Sulaiman meminta Badan Karantina Pertanian segera membuka cabang untuk permudah pelayanan izin ekspor.
Sejak Januari 2018, Touna telah melakukan ekspor enam kali melalui Pelabuhan Matangisi langsung ke Filipina, total sebesar 14 ribu ton. Awal Juli lalu saja, dari pelabuhan tersebut ekspor jagung mencapai 3.900 ton dan direncanakan akan mengekspor 5.000 ton pada Agustus nanti.
Jumlah tersebut diperkirakan akan lebih besar jika tidak terkendala jarak perizinan perkarantinaan yang saat ini masih ada di Palu.
"Kami perintahkan dalam satu minggu ini sudah bisa dilayani tanpa perlu perjalanan jauh-jauh hingga delapan jam ke Palu," kata Amran dalam lawatannya ke Desa Mantangisi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una Una, Provinsi Sulawesi Tengah pada Selasa (24/7).
Potensi jagung di Tojo Una Una dinilai sangat bagus. Disamping ketersediaan lahan, masyarakatnya juga punya semangat menanam. Keberhasilan beberapa daerah seperti Sumbawa dan Dompu dalam meningkatkan produksi jagung dinilai bisa ditularkan di Tojo Una Una.
"Kami dorong perekonomian daerah berdasarkan keunggulan komparatifnya sehingga bida menopang skala ekonomi. Di sini sudah produksi 55 ribu ton jagung tahun 2017, perlu terus di dorong. Iklimnya cocok, kultur tanam masyarakatnya juga mendukung," jelas Amran.
Harga jagung di Touna cukup stabil berkisar antara Rp3.200-3.300/kg. Varietas yang ditanami adalah jagung hibrida yang bisa menghasilkan 8-10 ton/ha. Hal tersebut didukung dengan besarnya jumlah Luas Tambah Tanam (LTT) jagung yakni 12.194 ha di 2017, yakni sekitar 15 persen dari LTT jagung Sulteng sebesar 80.544 ha.