Mentan Optimistis Sistem Tanam Klaster Turunkan Kemiskinan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melihat sistem tanam klaster bisa menekan angka kemiskinan hingga satu digit.
Sistem penanaman ini mewajibkan satu provinsi atau beberapa kecamatan untuk menanam tanaman holtikultura yang sejenis.
"Kami menanamkan tanaman hortikultura atau perkebunan. Kami tanamkan sekeliling rumah, sistem cluster kami mencontohkan Indramayu, di sana kami bangun dua sampai tiga cluster," kata Amran usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional (Musrembangtan) di Kementan, Senin (21/5).
Amran mengatakan, sistem klaster ini merupakan rangkaian kerja dalam program Bekerja (Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera). Amran mengatakan, pihaknya akan memberikan pupuk dan bibit secara gratis kepada masyarakat.
Asalkan, kata dia, luasan lahan yang ingin ikut dalam program Bekerja harus seribu hektate. Kemudian, jumlah penduduk yang menempati di kawasan tersebut ada 25 ribu jiwa.
"Dengan begitu, skala ekonomi untuk bangun industri bisa tercapai dalam tiga tahun ke depan. Jadi sistem klaster, nanti akan terbentuk lapangan kerja karena ada industri, kemudian yang prasejahtera bisa meninggalkan kemiskinan," kata Amran.
Amran mengharapkan, sistem tanam klaster ini bisa menunjang ekspor pangan Indonesia. Menurut Amran, infrastruktur Indonesia sudah mumpuni untuk melakukan ekspor. Hanya saja, butuh dorongan dari pemerintah agar masyarakat mau menanam tanaman yang sejenis.
"Dulu kami impor bawang merah, sekarang sudah ekspor. Kemudian kami impor jagung Rp 10 triliun, sekarang kami ekspor. Ayam pertama dalam sejarah kami ekpor ke Jepang. Dan telur kami ekspor ke beberapa negara lain," tandas Amran. (tan/jpnn)