Mentan Sebut Perubahan Iklim Bakal Bikin Beras Indonesia Diminati Negara Lain
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan, tahun ini dan tahun depan seluruh dunia akan membutuhkan beras Indonesia.
Pasalnya, bakal terjadi perubahan iklim (climate change) di seluruh dunia sehingga diprediksi beberapa negara mengalami permasalahan pangan yang akan menyebabkan kecenderungan harga beras naik.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Pertemuan Koordinasi Serap Gabah bersama kepala dinas pertanian provinsi dan kabupaten se Indonesia, stakeholder dan perbankan yang dilakukan secara online di Ruang AWR, Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta (20/4).
Oleh karena itu, konsep stok atau gudang penyimpanan beras rakyat harus dihidupkan baik pada skala tradisional rumah tangga, kabupaten, hingga skala provinsi melalui Bulog.
“Saya akan terus memonitor jika ada persoalan di tingkat kabupaten. Apabila ada gejolak harga segera dikomunikasikan ke saya dan lapor kepada satgas bilamana ada permainan harga," kata Syahrul.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, pihaknya bersama stakeholder terkait telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menyerap gabah petani dan menstabilkan harga gabah petani melalui beberapa strategi.
Di antaranya yakni melakukan pemetaan wilayah panen dan harga pergerakan harga sesuai HPP (merah, kuning, hijau).
Selain itu, membentuk Tim Serap Gabah Petani (SGP) yang terdiri dari Komando Strategi Penggilingan (Kostraling), Bank, Distan, Dandim, Satgas Pangan Polres, RNI/Pertani, Bulog.