Mentan SYL Dorong Percepatan Swasembada Gula Nasional
Dia mengatakan saat ini pemerintah tengah memprioritaskan program ekstensifikasi dan intensifikasi sebagai pengembangan tebu rakyat secara nasional.
Diketahui, produksi gula 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 2,3 juta ton
"Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton," jelasnya.
Diketahui, Kementan melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya meningkatkan produktivitas tebu dan pengembangan lahan tebu rakyat dengan memperkuat sinergitas atau berkolaborasi dengan berbagai pihak serta terus mendorong kerjasama kemitraan. Di antaranya menginisiasi model taksi alat mesin perkebunan atau TITAN.
Program ini dinilai mampu menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin.
Paket TITAN menyediakan alsin mulai dari pengolahan lahan, tanam, budi daya, panen yang dapat di akses oleh pekebun dan disediakan oleh Pabrik Gula (PG) melalui mekanisme kemitraan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan tahun ini pihaknya telah mengalokasikan program peningkatan produksi dan produktivitas berupa intensifikasi seluas 4.700 Ha yang terdiri dari Satker Pusat seluas 4.350 Ha dan 350 Ha di satker Daerah (Provinsi).
"Melalui Program ini Kementerian Pertanian memberikan bantuan sarana produksi kepada pekebun penerima bantuan dalam bentuk natura. Adapun sarana produksi yang di berikan berupa Pupuk Majemuk sebanyak 300 kg/ha, Pembenah Tanah 8 liter/ha dan pupuk Silika 5 kg/ha," jelasnya. (jpnn)