Mentan SYL Dorong Unhas jadi Pilar Pertanian di KTI, Ini Tujuannya
Lebih lanjut, Mentan SYL meminta Unhas untuk menghasilkan karya teori dan teknologi.
Dengan penalaran, Unhas harus membongkar paradigma yang sudah usang dan menggantikan dengan paradigma baru lebih bersesuai dengan spirit zaman.
"Dengan itu pula Unhas akan memperkuat batu loncatannya. Loncatan itulah Unhas akan terkognisi dalam konstelasi akademia," paparnya.
Mentan SYL menegaskan dalam menghadapi krisis global yang berdampak langsung pada pangan, melakukan sejumlah mitigasi dan beberapa bentuk upaya guna mengurangi.
Salah satunya terus mendorong tumbuhnya peningkatan kemampuan adaptasi staf Kementan dan masyarakat luas, terutama petani, agar adaptif dengan perubahan lingkungan yang ada.
"Saya gunakan adalah melalui penguatan jejaring kerja (network,- red) dan kolaborasi. Penguatan jejaring kerja (network) dengan pemangku kepentingan, melibatkan semua komponen antara lain pemerintah daerah, swasta, BUMN, UMKM, pelaku usaha pangan dan pertanian lainnya," bebernya.
Dia menuturkan ke depan tantangan pembangunan pertanian makin besar karena sudah terjadi di berbagai negara, yakni terjadi kenaikan harga energi, pupuk, gangguan iklim global dan kebijakan pembatasan ekspor negara eksportir makin meningkatkan risiko tersebut.
Untuk mengantisipasi agar ancaman krisis pangan tidak terjadi di Indonesia, Kementan menyiapkan tiga strategi utama.