Mentan SYL Minta Petani Milenial Ikuti Paradigma Dunia Digital
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta generasi milenial pertanian memanfaatkan paradigma baru dunia digital dalam mengembangkan perihal bertani.
"Pertanian sekarang tak lagi sama dengan pertanian di masa lalu. Di era digital seperti sekarang sektor pertanian juga beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Di situlah peran serta generasi milenial,“ ujar Mentan Syahrul saat mengukuhkan 67 orang Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan melalui AWR, Senin (13/4) lalu.
Shofyan Adi Cahyono, salah satu Duta Petani Milenial asal Semarang memulai bisnisnya sejak usia belasan tahun, hingga sekarang menjadi pengusaha pertanian yang sukses.
Sebagai Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Citra Muda dan pendiri P.O Sayur Organik Merbabu (SOM), Shofyan juga menjalani profesi sebagai konsultan pertanian, fasilitator dan asesor pertanian organik di Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian Organik (LSPPO) Jakarta.
Dia mengaku bangga Kementan telah memilihnya, karena dengan menjadi duta petani millenial bisa lebih banyak mengenal orang-orang hebat dan yang lebih penting dia bisa menularkan ilmu dan pengalamannya untuk memotivasi petani muda yang lain.
“Pertanian telah membawa saya, ke Taiwan untuk belajar pertanian organik, Pertanian pula yang menuntun saya bertemu dengan tokoh-tokoh penting di Indonesia bahkan sampai ke Presiden Jokowi,“ ucapnya.
Memulai bisnis menjual sayur organik sejak 2014, kini dia bisa menikmati manisnya berbisnis di sektor pertanian.
P.O Sayur Organik Merbabu (SOM) yang digagasnya sudah memasarkan 50 jenis sayuran organik kesejumlah daerah di pulau Jawa hingga Kalimantan bahkan sampai ke negara Singapura dengan omzet mencapai Rp. 60 juta sebulan.