Mentan SYL Targetkan Produksi Jagung Tahun Ini lebih Tinggi
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, dengan pemasaran yang baik yakni baik di dalam negeri maupun di luar negri serta selalu tersedianya bahan baku jagung untuk industri pengolahannya, akan memberikan value yang sangat besar bagi kesejahteraan petani.
“Tanam kita hari ini harapannya sebagai salah satu upaya mendorong percepatan swasembada jagung. Bersinergilah semua komponen didalamnya, petani, penyuluh, dinas pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Suwandi usaha tani jagung sangat menjanjikan. Banyak kemudahan karena jagung bisa tumbuh dan ditanam di mana saja menjanjikan.
“Di Blitar ini tanam jagung bisa di tanah kosong, di bukit, di lahan perhutani, maupun tumpangsari. Seperti halnya yang saat ini hamparan jagung terlihat di sela-sela tanaman hutan jati,” ucap Suwandi.
Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama antara gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan koperasi peternak. Hasil panen petani bermitra koperasi peternak Blitar butuh 1.000 hingga 1.200 ton/hari.
Oleh karena itu, kata Suwandi, petani juga diharapkan komitmen untuk menjaga konitunitas dan kualitas produk. Untuk memperoleh produksi yang maksimal dan berkualitas, petani harus menggunakan benih dan pupuk yang baik serta lakukan penanganan pascapanen yang baik pula.
“Dengan adanya kerjasama ini maka diharapkan harga jagung di atas HAP (harga acuan pemerintah, red) sebesar Rp 3.150 perkilogram. Sesuai arahan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, petani agar mengakses KUR (kredit usaha rakyat, red) untuk memperluas kapasitas usahanya,” jelasnya.
“Masih ada anggaran KUR senilai Rp 25 Triliun, kami dorong petugas dinas dapat memberikan akses kepada petani untuk meningkatkan kapasitas usahanya,” lanjut Suwandi. (ikl/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: