Menteri Agus Membantu Eksportir Lewat Fasilitas Inaexport
Sementara untuk produk yang kembali pulih pascapandemi COVID-19, seperti otomotif, TPT, alas kaki, elektronik, besi baja dan lainnya.
Beberapa produk baru yang muncul akibat COVID-19, seperti produk farmasi dan produk-produk ekspor baru yang merupakan hasil relokasi industri dari beberapa negara ke Indonesia juga menarik minat negara lain.
Kemendag juga memberikan fasilitas bagi para eksportir untuk mendapatkan informasi peluang pasar baru di luar negeri melalui aplikasi Inaexport.id. Aplikasi tersebut sudah disosialisasikan kepada perwakilan perdagangan di luar negeri.
“Kami ingin mempertemukan eksportir produk lndonesia dengan pembeli di luar negeri sehingga hubungan yang terjalin semakin baik,” ujarnya.
Dijelaskan Agus, Inaexport merupakan pengembangan dari aplikasi CSC membership yang sudah dihentikan operasionalnya.
Aplikasi yang tersedia di IOS dan Android ini menampilkan informasi penting untuk mendorong para pelaku usaha melakukan ekspor. Selain member, juga dapat diakses untuk umum.
Khusus untuk dapat menembus pasar Jepang, sejumlah hal yang perlu diperhatikan para pelaku usaha Indonesia, termasuk UMKM. Misalnya standardisasi dan sertifikasi berkaitan produk pangan olahan seperti izin BPOM dan HACCP untuk terjamin keamanan produknya, kualitas produk, sanitasi dan higienitas.
Juga perlunya uji kandungan nutrisi untuk persyaratan label, kesiapan kapasitas produksi, serta kecepatan merespons permintaan calon buyer.