Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menteri Fokus Saja Hadapi Virus Corona, Kurangi Konflik tak Penting

Minggu, 05 April 2020 – 20:02 WIB
Menteri Fokus Saja Hadapi Virus Corona, Kurangi Konflik tak Penting - JPNN.COM
Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie. Foto: Ricardo/JPNN.com

“PSBB secepatnya dikaji oleh menkes. Fokus mana daerah yang sudah seharusnya diberikan. Supaya cepat daerah untuk mengambil tindakan sehingga tidak disalahkan pemerintah pusat,” kata legislator Dapil I Kalimantan Barat (Kalbar) itu.

Syarief menegaskan yang terpenting adalah melakukan penyelamatan kemanusiaan. Selain itu, kata dia, karena pemerintah tidak menempuh kebijakan lockdown dan karantina wilayah, maka harus mempercepat pemenuhan APD di daerah-daerah untuk tenaga medis. “Jadi, saya kira sekarang harus fokus. APD masih kurang, kasihan tenaga medis yang kekurangan APD,” ujar sekretaris Fraksi Partai Nasdem di MPR ini.

Selain itu, Syarief berharap pemerintah melakukan tes massal Covid-19 kepada masyarakat di zona merah. Kemudian, lanjut dia, memperketat pintu masuk untuk melakukan pencegahan masuknya virus dari luar.

“Kan kita tidak mengenal lockdown dan karantina wilayah, sehingga mungkin juga nanti ketika mereka datang dalam suatu daerah, kalau memang positif langsung dilokalisir. Sehingga tidak membawa penyakit baru ke daerah tertentu,” katanya.

Lebih lanjut Syarief meminta semua menteri bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Jangan sampai, kata dia, ada menteri merasa seolah-olah dia semuanya yang berwenang. Sehingga fungsi menteri lain tidak ada.

“Jadi, saya kira semua sesuai tupoksinya untuk fokus bekerja membantu presiden daam penanganan corona, karena ini masalah keselamatan jiwa manusia yang kalau terlambat sedikit akan membawa korban,” ungkapnya.

Menurutnya, jumlah pasien positif terus bertambah per hari. Dia lantas mengingatkan bahwa Kepala BNPB Doni Monardo sudah menyampaikan pemodelan yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) soal estimasi jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia. Dalam rapat virtual dengan Komisi IX DPR, Kamis (2/4), Doni menyatakan bahwa pemodelan BIN menyebutkan puncak kasus positif corona terjadi pada Mei dengan estimasi kasus di akhir Juli 2020 mencapai 100 ribu lebih.

“Ini bukan angka kecil. Ini bisa terjadi kalau tidak cepat ditangani, karena virus ini penyebarannya melalui orang. Kalau TBC bisa kita lihat, misalnya kalau batuk dan sebagainya. Kalau (corona) ini, tidak bisa karena bisa saja orang positif itu tidak menunjukkan gejala-gejala dan sehat-sehat saja,” katanya. (boy/jpnn)

Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie meminta para menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk fokus bekerja semaksimal mungkin dalam upaya penanganan virus corona

Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close