Menteri Fokus Saja Hadapi Virus Corona, Kurangi Konflik tak Penting
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie meminta para menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk fokus bekerja semaksimal mungkin dalam upaya penanganan pandemi virus corona.
“Saya berharap menteri di internal kabinet tidak berkonflik. Saya kira hal yang tidak yang perlu, jangan dikonflikkan,” kata Syarief saat dihubungi JPNN.com, Minggu (5/4).
Menurutnya, bila ada perbedaan persepsi di antara menteri maka sebaiknya dikoordinasikan terlebih dahulu di internal. Dia mencontohkan, seperti perbedaan pandangan antara Menkumham Yasonna Laoly dan Menko Polhukkam Mahfud MD, terkait persoalan pembebasan narapidana termasuk pidana korupsi yang sudah berusia lanjut.
Menurut dia, karena ini berkaitan dengan keputusan politis maka seharusnya dikoordinasikan dan dikaji dulu. “Ini kan di bawah koordinasi menko polhukkam, harusnya dikoordinasikan dulu kira-kira kebijakan itu tepat atau tidak, membawa rasa keadilan atau tidak. Kalau misalnya menko polhukkam tidak setuju, panggil menterinya (menkumham), tidak perlu diekspose,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia, polemik yang terjadi antara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu tidak perlu dibesar-besarkan. Menurut dia, bisa saja dalam kondisi seperti sekarang ini orang dalam kecemasan, sehingga menyampaikan berbagai persepsi yang berbeda.
“Itu kan persepsi masyarakat, sehingga ada hal-hal yang mungkin terlepas dalam bicaranya, dan akhirnya diperbesar dan memperkeruh suasana. Jadi, sebaiknya persoalan-persoalan yang ada diselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Karena itu, Syarief menyarankan sebaiknya sekarang semua fokus bekerja membantu Presiden Jokowi dalam upaya menangani Covid-19. Terlebih lagi, ujar dia, sekarang ini sudah ada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Syarief meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto fokus, bila ada daerah-daerah yang mengajukan PSBB bisa dipertimbangkan dan cepat diberikan keputusan. Dengan demikian, kata dia, daerah bisa melakukan sesuatu mengingat persoalan corona ini perlu penanganan cepat.