Menteri Siti Optimistis Pengembangan HHBK Bisa Bangkitkan Ekonomi Lokal
jpnn.com, JAKARTA - Produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang dihasilkan masyarakat dari beberapa Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Kalimantan Selatan semakin menumbuhkan optimisme atas terwujudnya hutan untuk kesejahteraan rakyat.
Hal ini terungkap pada kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya ke Pusat Pemasaran Hasil Hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (29/7).
"Ini membuktikan bahwa meletakkan pengelolaan hutan pada tingkat tapak di KPH itu ternyata baik dan optimal. Saya kira ini sesuai harapan Bapak Presiden mewujudkan hutan untuk rakyat dan hutan untuk kesejahteraan, itu kelihatan dari display produk hasil hutan di sini," kata Menteri Siti, Selasa (30/7).
Menteri Siti juga menambahkan, produksi HHBK yang variatif dan inovatif ini sesuai dengan harapan Presiden Jokowi untuk mengembangkan ekonomi di tingkat lokal.
"Jadi ekonomi domestik, tetapi potensi ekspornya tinggi. Lebih penting dari itu menurut saya produktivitas manusianya meningkat," imbuh Siti.
Selanjutnya HHBK produksi masyarakat di areal KPH di Kalimantan Selatan juga menandakan masyarakat yang hidup di sekitar hutan terbukti bisa didorong menjadi lebih produktif dan inovatif.
Selain itu ditambah lagi dengan pemberian akses legal kepada masyarakat untuk mendapatkan lahan ataupun mengelola hutan, berarti masyarakat sudah mendapatkan modal utama yang dibutuhkan, tinggal mengembangkan kapasitas sumberdaya manusianya.
"HHBK itu modal utamanya akses legal oleh masyarakat ke dalam kawasan hutan dan itu semua sudah diberi jalannya oleh Bapak Presiden. Kalau lihat begini berarti ada manajemennya, ada pemasarannya, lalu larinya kepada kapasitas manajemen sumber daya manusianya. Saya kira ini dalam skala kecil tetapi utuh sudah bisa kelihatan di Provinsi Kalimantan Selatan," jelas Siti.