Menteri Teten Ingin KSPPS BMT BUS Rembang Fokus Garap Sektor Pertanian dan Kelautan
Untuk itu, pihaknya berharap BMT BUS bisa "naik kelas" menjadi lembaga koperasi yang besar.
"Sehingga pemerintah sangat terbantu menyalurkan pembiayaan untuk UMKM yang lebih mudah dan lebih murah. Dan kita tahu UMKM yang meminjam koperasi ada pembinaan. Bagaimana literasi keuangannya dan memgembangkan usahanya. Jadi pemerintah kalo memperkuat BMT BUS ini sama saja dengan memperkuat kelembagaan keuangan masyarakat. Dan kita butuh itu," kata Teten.
Sementara itu Direktur Utama LPDB-KUKM Supomo menjelaskan, pihaknya telah sepakat untuk meningkatkan pembiayaan kepada BMT BUS. Namun untuk jumlahnya masih dilakukan analisis keuangan.
"Kami komitmen bersama sama untuk topup pembiayaan BMT Bus ini. Masih di kalkulasi beapa kebutuhannya. Kalo hasil analisis usaha LPDB bagus harus diberikan maksimum," ujarnya.
Sedangkan Ketua Pengurus KSPPS BMT BUS, Abdulah Yasin menjelaskan, koperasi yang didirikan pada 10 Nopember 1996 tersebut kini sudah memiliki 185 cabang dii 7 provinsi, dengan aset lebih dari Rp 1.2 triliun. Akibat pandemi Covid-19 berdampak penurunan 30 persen.
"Saya sampaikan terima kasih kepada MsnkopUKM dan LPDB-KUKM. Relaksasi pembiayaan akan mulai Juli, karena terganggu akibat pandemi Covid-19," kata Abdullah.
Garap Sektor Pertanian dan Kelautan
MenKopUKM berharap BMT BUS mengembangkan UMKM di sektor pertanian dan kelautan. Menurutnya, pertanian dan kelautan masih dikuasai 96 persen UMKM, sehingga memiliki potensi besar untuk digarap secara maksimal.