Menteri Yasonna Tegaskan Seleksi CPNS Kemenkumham Objektif
Yasonna juga berpesan kepada para kepala Kanwil Kemenkumham se-Indonesia supaya ikut memastikan tidak ada nepotisme dalam pelaksanaan tahapan ujian seleksi Tes Kompetensi Dasar (TKD) melalui Computer Assisted Test (CAT) ataupun Seleksi Kompentensi Bidang (SKB) melalui Tes Kesamaptaan Jasmani jenjang SLTA/sederajat untuk formasi penjaga tahanan.
Yasonna lantas mencontohkan ketika dirinya meninjau lokasi pengukuran tinggi badan bagi pelamar sipir di daerah Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Pelamar dengan tinggi badan yang tidak melampaui mistar berarti tidak memenuhi syarat tinggi.
Sebaliknya, pelamar yang tinggi badannya melampaui mistar pengukur tinggi badan berarti dianggap memenuhi syarat untuk lowongan sipir. “Kalau pelamar tingginya tidak sangkut di pengukur tinggi badan atau kurang, ya good bye my darling,” ucapnya lugas.
Menkumham menambahkan, para peserta tes CPNS untuk lowongan sipir harus memahami bahwa yang dicari adalah figur yang siap secara jasmani dan rohani dalam bekerja. Harapannya, pegawai yang dihasilkan tidak sekadar cerdas.
“Melainkan juga harus menjadi petugas yang berani dan berintegritas dalam bekerja. Karena harus siap dan berani menghadapi tahanan yang lari dari penjara atau membuat rusuh di dalam penjara,” tuturnya.(adv/jpnn)