Menunggu Pemimpin Baru Jepang Pasca Naoto Kan
Sulit Muncul Tokoh Berkarakter Kuat dan BeraniMinggu, 28 Agustus 2011 – 09:19 WIB
"Jatuhnya popularitas Kan itu adalah indikasi dari munculnya masalah besar. Hilangnya kepercayaan politik secara umum. Konflik antarpartai dan internal partai (DPJ) ketika situasi nasional sedang dibelit masalah darurat hingga diperburuk reputasi politisi," tulis Economist dalam tajuknya.
Jatuhnya popularitas Kan itu tak lepas dari sorotan publik terkait penanganan krisis nuklir di Fukushima akibat gempa dan tsunami. Padahal, kinerjanya dalam penanganan krisis pasca-bencana sempat mendapat apresiasi dari dunia internasional. Wapres Amerika Serikat (AS) Joe Biden memuji upaya pemerintah Jepang dalam proses pemulihan pasca-bencana saat berkunjung. PBB juga berkali-kali menyebut bahwa pemerintah Jepang sudah berada pada jalur yang benar dalam penanganan krisis nuklir.
Namun, turunnya popularitas suami Nobuko itu juga tidak lepas dari absennya sang perdana menteri pada hari-hari sebelum dan beberapa pekan setelah bencana pada Maret lalu. Saat itu, Kepala Sekretaris Kebinet Yukio Edano bertugas layaknya PM interim.