Menurut Prof Jimly, Kacau Kalau Partai, Istana Harus Turun Tangan Mengatasi Habib Rizieq
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Prof Jimly Asshiddiqie mendorong pihak Istana Kepresidenan turun tangan mengatasi Habib Rizieq Shihab atau HRS yang baru saja pulang dari Arab Saudi bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Selasa (10/11).
Prof Jimly terang-terangan menyebut fenomena Habib Rizieq Shihab sebagai hal yang langka. Namun, masalahnya berlarut-larut karena perlakuan kekuasaan yang salah.
Sebab, kata mantan Ketua Pertama Mahkamah Konstitusi (MK) itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut dihadapi dengan ideologi dan teologi permusuhan dan kebencian, bukan merukunkan dan mendamaikan.
Nah, dalam perbincangan dengan jpnn.com mengenai fenomena Habib Rizieq Shihab yang kedatangannya disambut jutaan pendukung di Bandara Internasional Soekarno - Hatta, kemarin, Prof Jimly blak-blakan soal masalah ini.
"Intinya, ini kan harus ada penyelesaian. Ini kan akibat polarisasi politik pascapilpres dan pascapilgub (DKI) yang belum selesai," demikian Prof Jimly mengawali pandangannya dalam wawancara kemarin.
Dalam perbincangan itu, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI) ini bicara tentang politik identitas yang diwarnai rasial, SARA, yang di Amerika Serikat telah menewaskan George Floyd. Bagi Prof Jimly, hal itu kejadian dahsyar.
Karena itu dia mendorong bagaimana pemerintah segera membereskan masalah dengan Habib Rizieq Shihab yang sampai hari ini tidak kunjung tuntas.
Berikut pandangan dan solusi dari Prof Jimly Asshiddiqie untuk mengatasi Habib Rizieq Shihab: