Menyaksikan Serunya Perayaan 125 Tahun Orang Jawa di Suriname (3-Habis)
Melawak 30 Menit Dibayar 150 Dolar Amerikajpnn.com - Lomba menyanyi lagu Jawa untuk menyambut peringatan 125 tahun migrasi orang Jawa di Suriname Sabtu malam (1/8) waktu setempat berlangsung seru dan lucu. Banyak yang tidak tahu arti lagu yang dinyanyikannya.
Laporan ARIEF SANTOSA, Suriname
HARI-hari ini masyarakat keturunan Jawa di Suriname sedang berpesta. Acara berlangsung di mana-mana. Di Sana Budaya, misalnya, hingga hari H peringatan 9 Agustus mendatang, berlangsung pasar malam. Disuguhkan pula berbagai kesenian tradisional, mulai jogetan (tari-tarian) jaran kepang, ludruk, kabaret, hingga wayang kulit.
Pasar malam juga dilangsungkan di desa-desa yang mayoritas penduduknya masyarakat keturunan Jawa. Seperti di Tamanrejo, Distrik Commewijn; Kwarasan dan Purwodadi (Wanica); Sidadadi, Sidorejo, serta Dam Malang (Saramaca).
”Iki pestane wong Jowo nang kene. Setahun sepisan. Dadi yo diseneng-senengke (Ini pesta orang Jawa di sini. Setahun sekali. Jadi ya disenang-senangkan),” ujar sesepuh Desa Purwodadi Salimin Ardjooetomo alias Captain Does.
Dan keriangan itu benar-benar terlihat dalam Pop Song Jawa Open Festival di Gedung Indra Maju (baca: Indra Mayu) Sabtu malam lalu. Sebanyak 23 peserta mengikuti lomba nyanyi khusus lagu-lagu Jawa tersebut. Seorang di antaranya warga ”asing” dari suku Creol, penduduk asli Suriname.
Penampilan peserta dinilai enam juri serta ”dicereweti” ratusan pasang mata yang memadati gedung terbuka mirip hangar pesawat itu. Hampir setiap peserta yang tampil disoraki. Akibatnya, kalau tidak tahan dengan teriakan penonton, si peserta bisa grogi.
Jangan dibayangkan lomba nyanyi di Suriname itu seperti kontes nyanyi di Indonesia. Kalau di Indonesia, mungkin lomba itu masih sekelas lomba di kampung-kampung saat 17 Agustusan. Jadi sangat sederhana. Hanya kemasannya yang ”serius”.