Menyedihkan, Makin Banyak Anak Bekasi Terlibat Aksi Kriminal
Untuk itu kata Indarto, pihak kepolisian mendorong stakeholder terkait untuk bekerja ekstra menekan angka kriminalitas yang melibatkan anak di bawah umur.
Adapun polisi telah bergerak dengan mendatangi sekolah-sekolah menjadi inspektur upacara. Langkah lain, kata dia, penyebaran polisi berpatroli membawa senjata lengkap menggunakan sepeda motor.
"Jika ada kerumuhan langsung dibubarkan, kalau ada pelanggaran pidana pelaku segera dibawa untuk diproses hukum," ujar Indarto.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Kota Bekasi, Ruri Arif Rianto mengatakan, kriminalitas yang melibatkan anak di bawah umur cenderung dilakukan oleh keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah. Dimana orang tuanya sibuk mencari uang dibanding mengurusi anaknya.
"Kondisi ini juga tak bisa disalahkan, tapi setidaknya orang tua harus memberikan perhatian," katanya.
Karena itu, peran sekolah sangat penting. Terutama sekolah-sekolah swasta yang kurang populer. Sebab, mayoritas pelaku kriminalitas melibatkan pelajar berasal dari sekolah tersebut.
Lembaganya nyaris tak melihat pelajar dari sekolah populer seperti Al-Azhar terlibat aksi kriminalitas. "Ini peran pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah swasta," tandasnya. (dny)