Menyusui Bisa Bikin Jantung Ibu Lebih Sehat?
jpnn.com - Menyusui merupakan periode setelah melahirkan yang sebaiknya tak dilewatkan oleh para ibu. Sebab, menyusui adalah saat di mana bayi mendapatkan pasokan gizi untuk pertama kali dari sang ibu. Lebih dari itu, menyusui juga bisa membuat jantung ibu menjadi lebih sehat, lho!
Faktanya, ASI merupakan sumber gizi terbaik dan seimbang yang dapat menunjang proses tumbuh kembang bayi. Selain itu, ASI juga mengandung gizi yang menyokong kekebalan tubuh bayi untuk melawan berbagai penyakit sehingga dirinya senantiasa sehat. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi yang minum ASI juga memiliki kecerdasan otak yang lebih mumpuni.
Tak hanya itu, proses memberikan ASI alias menyusui turut membantu membangun hubungan emosional antara ibu dan bayi. Bagi ibu, menyusui pun dapat membantu menurunkan berat badan yang naik semasa kehamilan, menjaga kesehatan tulang, serta membantu proses pemulihan setelah persalinan. Penelitian yang ada bahkan menyebut bahwa menyusui juga membawa beragam manfaat baik untuk kesehatan jantung sang ibu.
Menyusui untuk jantung sehat
Berbagai studi sebelumnya telah memastikan keuntungan menyusui bagi ibu, seperti mengendalikan kadar kolesterol, glukosa darah, dan tekanan darah. Seiring waktu, manfaat menyusui pada ibu ternyata lebih besar daripada itu.
Studi terbaru menemukan bahwa menyusui berkaitan dengan risiko penurunan penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan strok. Disebutkan bahwa semakin lama menyusui, semakin kecil pula kemungkinan terkena serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
Studi tersebut dilakukan di Cina dan mempelajari 300.000 wanita selama delapan tahun. Hasilnya menyimpulkan bahwa mereka yang menyusui memiliki risiko terkena penyakit jantung lebih rendah 8 persen dibandingkan dengan yang tidak menyusui. Risiko tersebut menjadi lebih rendah hingga 18 persen pada mereka yang menyusui selama dua tahun atau lebih. Setiap pertambahan durasi menyusui selama 6 bulan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung sebanyak 4 persen.
Manfaat tersebut sangat mungkin dirasakan, karena kehamilan menyebabkan perubahan pada metabolisme dalam tubuh wanita. Saat hamil, wanita cenderung menimbun lemak yang akan digunakan untuk pertumbuhan bayi serta persiapan untuk menyusui setelah bayi lahir. Kemudian, dengan menyusui setelah melahirkan, timbunan lemak tersebut akan tereleminasi lebih cepat dan menyeluruh. Karenanya, risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke menjadi berkurang.