Merasa Dicurangi, Sekjen PDIP Sebut Ketidaknetralan Polri hingga Politik Uang
"Kami memberikan dukungan sepenuhnya terhadap upaya yang dilakukan oleh Tim Hukum Ganjar-Mahfud yang telah menerima kuasa dari pasangan Ganjar-Mahfud untuk melakukan gugatan di Mahkamah Konstitusi dan juga berbagai proses politik serta pergerakan partai-partai pendukung Ganjar-Mahfud bersama dengan mereka-mereka yang terpanggil untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia untuk bergerak," ujar Hasto.
Dosen Universitas Pertahanan itu menegaskan tahapan pilpres belum selesai, karena pihaknya akan menggunakan hak konstitusional dengan sebaik-baiknya.
PDIP, lanjut Hasto, juga menyampaikan sikap solidaritas terhadap teman-teman seperjuangan dari PPP, Perindo, dan Hanura. Hasto menegaskan begitu masifnya operasi yang dilakukan untuk menghambat Ganjar-Mahfud dan kemudian suara-suara pendukung partai politik, di mana semua dikecil-kecilkan.
"Termasuk PDI Perjuangan sendiri, itu disampaikan oleh Saudara Andi Widjajanto ketika bertemu dengan Presiden Jokowi, jauh sebelum kampanye pemilu presiden dijalankan. Bahwa tidak hanya Ganjar yang akan berhadapan dengan abuse of power presiden. Tetapi juga PDI pun akan diturunkan kursinya," jelas dia.
Peristiwa tersebut juga dialami oleh PPP. Hasto melihat ada upaya untuk penggelembungan suara PSI saat itu yang dilakukan secara sistemik. Di mana suara dari PPP, Perindo, dan Hanura yang berdasarkan survei internal itu juga tidak seperti yang disahkan oleh KPU RI semalam.
"Itu adalah bagian dari konsistensi untuk mendukung pemimpin yang baik, pemimpin yang memiliki rekam jejak untuk membawa kemajuan Indonesia Raya kita," tegas Hasto. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: