Merasa Putus Asa? Ini 5 Cara Mengatasinya
Dilansir dari Psychology Today, ketika seseorang berada dalam situasi yang buruk, dia cenderung menggeneralisasikan dan berpikir terlalu rumit. Sering kali mereka seakan bisa ‘meramalkan’ suatu kondisi yang sebenarnya belum terjadi akibat proses berpikirnya tersebut.
Misalnya, “saya terperangkap di dalam situasi yang sangat buruk dan saya tak akan bisa keluar dari situasi ini” atau, “saya sudah melakukan dosa besar, dan ini menjadikan saya sebagai orang yang sangat hina”.
Jika pola pikir Anda seperti itu, rasa putus asa akan semakin dalam. Lebih buruknya lagi, keputusasaan tersebut akan berubah menjadi perasaan (diri Anda) tidak berharga, dan ini bisa berakibat buruk. Solusinya, cobalah untuk fokus pada cara penyelesaian masalah dan ikhlaskan apa pun hasilnya.
3. Jangan lupa bersyukur
Bersyukur merupakan salah satu cara berterima kasih dan menghargai yang paling esensial. Maka, apa pun kondisinya, tetaplah bersyukur dengan yang dimiliki, sehingga Anda terhindar dari keputusasaan yang bisa berujung pada depresi dan hal-hal buruk lainnya.
Saat bersyukur, berarti Anda juga mencintai diri Anda sendiri. Ini bisa membuat Anda tidak menuntut hal-hal yang di luar batas, yang jika tidak terealisasi dapat berpotensi melahirkan keputusasaan.
4. Bicarakan masalah Anda dengan orang terdekat yang bisa dipercaya
Menurut dr. Reza, berdiskusi dengan teman dekat saat Anda memiliki masalah tertentu bisa meringankan gejala depresi, termasuk putus asa. Karena dengan menumpahkan emosi yang Anda rasakan, meski ia tidak memberikan solusi, ini bisa membuat Anda merasa bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah.