Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Merasakan Keharuan dalam Kebaktian Terakhir di Kalijodo

Senin, 29 Februari 2016 – 09:20 WIB
Merasakan Keharuan dalam Kebaktian Terakhir di Kalijodo - JPNN.COM
Suasana kebaktian di Kalijodo. FOTO: Puguh Sujiatmiko/jawapos/jpnn.com

Hingga detik-detik terakhir, kepompong akan berupaya melepaskan zat-zatnya. Zat-zat itulah yang merobek kulit kepompong yang mulai mengering. Lalu, sayap-sayap bayi kupu-kupu mulai muncul dan terbang menikmati hidup baru sebagai makhluk Tuhan yang merdeka di bumi.

''Berterimakasihlah pada masa menjadi kepompong selama 50 tahun ini. Karena hari ini Tuhan melepas kita menjadi kupu-kupu. Tebarkanlah kebaikan di mana pun kita berada. Jadilah pelayan Tuhan,'' ujarnya.

Ibadat terakhir itu diselingi cerita kisah-kisah jemaat. Indah Novianti, 40, salah seorang di antara mereka. Kesaksiannya membuat siapa pun yang mendengar cerita tersebut sedih sekaligus terharu. Ada banyak kisah di gereja itu. 

Kisah yang tidak mungkin didapat di tempat lain. Kisah yang hilang bersama runtuhnya bangunan gereja. Terkenang saat dua tahun lalu dia masuk ke gereja itu kali pertama. Tepat menjelang perayaan Paskah. Anak-anak kecil menyapa dia ramah di ujung jalan. 

Mereka berlari-lari kecil di belakangnya. Bahagia sekali. Lorong-lorong yang dilewati berjejer PSK-PSK cantik. Di lehernya melingkar kalung salib Yesus. Mereka masih sempat bertegur sapa. Sisi lembut manusia memang takan pernah hilang. ''Saya kehilangan momen itu,'' tuturnya, lantas sesenggukan. (bad/c4/ano) 

MENGHARUKAN. Kata itu pas menggambarkan suasana misa di Gereja Bethel Kalijodo. Itu adalah peribadatan terakhir setelah gereja tersebut 48 tahun

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA