Merawat Keberagaman untuk Indonesia Maju
TGB menyebut, para founding fathers berasal dari pemikiran berbeda. Mereka memililiki latar belakang pemikiran berbeda, Tetapi dapat disatukan.
Seandainya, orang- orang dengan pemikiran ini berkumpul dan berargumen untuk kepentingan kelompoknya kemudian menganggap kelompoknya paling benar, tidak mungkin lahir Indonesia.
Manusia nusantara, tambah TGB, adalah yang cinta kepada kebersamaan dan hidup bersama. Kelompok yang ingin menang sendiri tidak cocok dengan karakter bangsa Indonesia.
"Karena ada niat baik dari para pendiri bangsa. Saya berharap kita saat ini yang mewarisi hasil kerja sama bangsa," ujarnya.
TGB mengajak semua anak bangsa, dalam hiruk-pikuk ruang publik tetap bermuara pada cinta terhadap Indonesia.
"Semua guratan tangan dan langkah kaki kita harus berkontribusi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Kalau tidak bisa berkontribusi minimal, jangan melemahkan kekuatan bangsa Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menristekdikti KH Abdul Wahid Maktub mengungkapkan, era disruption saat ini yang diperlukan adalah kecepatan.
Cepat berubah, tidak ada kepastian, kompleks dan ketidakjelasan. Ini menyebabkan adanya miss understanding dan berbagai miss lainnya.