Merawat Kecenderungan Positif dari PPKM Mikro
Oleh: Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI/ Wakil Ketua Umum Kadin IndonesiaPer Sabtu (6/3), tambahan kasus baru tercatat 5.767 orang. Sehari sebelumnya atau Jumat (5/3), Satgas Penanggulangan Covid-19 melaporkan tambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 6.971.
Bandingkan dengan tambahan kasus baru per hari sepanjang Januari 2021 yang jumlahnya berada di kisaran 14.000-15.000 kasus.
Karena itu, rencana perluasan penerapan PPKM mikro di luar Jawa-Bali patut direspons dengan sikap positif.
Penurunan signifikan jumlah kasus harian itu tentu saja melegakan semua pihak. Namun, sebagaimana telah diingatkan Presiden Joko Widodo, upaya memutus rantai penularan Covid-19 itu harus disertai dengan upaya meningkatkan jumlah pemeriksaan (testing) harian.
Memang, akurasi data dalam konteks ini menjadi sangat penting agar tindak lanjut pengendalian berikutnya tepat guna dan tepat sasaran.
Faktor kunci meredam penularan Covid-19 tetap saja lebih mengandalkan konsistensi semua komunitas menerapkan PPKM mikro.
Dan, berpijak pada data terkini tentang tambahan harian kasus baru, konsistensi menerapkan PPKM mikro merupakan langkah paling efektif untuk merawat dan menjaga kecenderungan positif itu.
Ketika tambahan kasus harian terus mengecil, makin lebar ruang dan waktu bagi semua orang untuk memulihkan dinamika kehidupan.
Kuota kerja di kantor bisa diperbesar dan peluang bagi anak serta remaja mengikuti tatap muka berkegiatan belajar di sekolah makin terbuka.
Kendati durasi pandemi belum bisa dihitung, masyarakat Indonesia layak untuk yakin dan percaya bahwa dinamika kehidupan akan pulih, cepat atau lambat.
Kombinasi antara kepatuhan dan konsistensi menerapkan PPKM mikro dengan percepatan vaksinasi setidaknya akan mendorong percepatan pemulihan itu.
Saat ini, percepatan vaksinasi di dalam negeri masih terkendala oleh ketergantungan Indonesia pada produsen vaksin dari luar.
Volume produk vaksin yang sangat terbatas di pasar global saat ini menjadi rebutan tak kurang 215 negara.