Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Merdeka Udara

Oleh: Dahlan Iskan

Rabu, 26 Januari 2022 – 09:08 WIB
Merdeka Udara - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Aryo Mbediun
Dibanding kloning, penemuan bikini lebih menggemparkan dunia. Efek dahsyatnya setara paduan ledakan bom atom di atol pasifik.

Teguh Wibowo
Kurang mancung diedit.. Kurang kenceng diedit.. Kurang besar diedit.. Kurang panjang diedit.. Sampai dirumah pasangannya bilang "halah hasil editan.."

Liam
pasti nanti ada kasus salah edit, yang berujung ke pengadilan. Begini rekaan situasi sidangnya : " Jadi...Saudara Penuntut , ada yang ingin ditambah kan lagi ..? Sebelum sidang saya tutup. "Pak Hakim, mohon keadilannya Pak, saya tak bawa pengacara , cuma bawa bukti dua, Ini mohon Yang Mulia lihat !!? ( Menurunkan sarung ). Hakim,Pengunjung,Jaksa : " Terlaluuuuu..!!!"

Amat
Tuhan yang Menyembuhkan, Dokter yang Dibayar Pasien : “Jadi dokter itu enak banget ya, dok?” Dokter : “Kenapa pak?” Pasien : ” Lha iya, Tuhan yang menyembuhkan penyakit, dokter yang menerima bayarannya.” Dokter : ” Saya sih tidak memaksa pak, tapi kalau panjenengan mau langsung menemui Tuhan ya silakan..”

Anak Rawabelong Jakarta
Izin bah... Kalo sampai Tuhan beneran berkomentar, tolong pastikan komentar-Nya jadi komentar pilihan. Jangan sampai tidak.

Nazim
Saya kira Tuhan tersenyum..sambil bergumam dlm bahasa "Tuhan"..lumayan lah makhluk ciptaanku sudah makin pintar2.. Naah, bagi crewet, sering2 berkata "kalau Tuhan mengharamkan daging babi, kenapa babi diciptakan?"   Makin terbukti kan! Dalam alquran (2/191) sudah  dijelaskan "Tidaklah Allah memnciptakan sesuatu melainkan ada hikmahnya (manfaatnya). Nah Itu baru babi...! Belum lagi kampret.. Belum lagi cebong... Ahh...jadi ingat masa2 itu lagi...

Johan
Sebagai hamba Tuhan yang bodoh, rasanya tidak adil kalau saya merasa bisa mengreka-reka komentar dari Tuhan, karena adalah sesuatu yang mustahil jika Tuhan terikat oleh ciptaanNya. Alasan saya : 1. Seperti halnya mempertanyakan sebelum Tuhan ada apa, dengan mengabaikan bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang menciptakan waktu. 2. Seperti halnya mempertanyakan Tuhan ada di mana, dengan mengabaikan bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang menciptakan ruang. Ingat teori terbentuknya alam semesta Big Bang. Ada suatu waktu di alam semesta ini dimana T = 0 (waktu belum ada) V = 0 (ruang belum ada), tetapi Massa = Tak Terhingga. Ketika terjadi Big Bang, terjadilah T > 0 dan V > 0, ukuran Massa pun mulai Terhitung/Terhingga. Hukum ruang dan waktu mulai mengikat ruang semesta, berlaku pada semua makhluk/ciptaanNya, berlaku ketika semesta mulai ada/diciptakan/massa. Dengan hal ini mungkinkah Tuhan terikat dengan ruang dan waktu yang Ia ciptakan sendiri? Karena Tuhan yang menciptakan waktu, maka adalah hak Dia untuk mengatur relativitas hukum waktu yang sudah ia ciptakan. Manusia hanya bisa menggali sejauh keterbatasan akalnya sebanyak mungkin ayat-ayat Tuhan di alam semesta. Ingat teori Relativitas Albert Einstein, waktu yang relatif berdasarkan kecepatan kita bergerak mungkin bisa menjelaskan perbedaan masa di suatu semesta dengan semesta lain. Dalam Islam tempat Tuhan berdiam adalah di Arsy, sebuah tempat yang telah diciptakan-Nya (bukan di surga). Dan ini bukan berarti Tuhan terikat ruang, bersemayamnya Dia di Arsy adalah kehendak-Nya dan sebagai tanda kekuasaan-Nya, karena dengan bermukim di Arsy, kekuasaan-Nya tetap mutlak pada semesta. Tidak terikat oleh ruang dan waktu alam semesta, tetapi berkuasa penuh pada segala sesuatu di alam semesta, tiada sehelai daun jatuh atau setitik cahaya berkerlip tanpa sepengetahuanNya. Sama juga dengan pertanyaan bagaimana Tuhan akan berkomentar, mengabaikan bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang yang menurunkan ilmu pengetahuan, mungkinkah Tuhan bisa terikat dengan ilmu pengetahuan yang Ia ciptakan sendiri? Salam

Sadewa
Rakyat lebih terbantu jika PDIP ada diluar pemerintah. Lebih kritis (hehe), jika kondisi sekarang pas PDIP diluar, pasti demo dimana mana atas nama rakyat.....

Dahlan Iskan menilai, mungkin tidak sulit mengajak Malaysia bicara. Terutama sejak sepak bolanya sudah kita kalahkan dua bulan lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close