Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mereka yang Ingin Perubahan, Diasingkan hingga Dianggap Pengkhianat

Jumat, 04 Oktober 2024 – 11:56 WIB
Mereka yang Ingin Perubahan, Diasingkan hingga Dianggap Pengkhianat - JPNN.COM
Jalan masuk ke Kampung Sembulang Hulu, Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Di sana tertulis banyak spanduk kecil yang pesannya menolak relokasi. Foto: Source for jpnn

Begitu juga dengan adanya tawaran relokasi dan proyeksi investasi di Pulau Rempang. Mulanya, Yana adalah tokoh vokal menyuarakan penolakan. Namun setelah menyimak dengan kepala dingin, Yana akhirnya melihat peluang. Dia tak mau hidup begitu terus.

"Dari dulu kehidupan di sini ya begini-begini saja. Tidak ada perkembangan. Yang laki-laki nelayan, ibu-ibu, ya, berkebun atau mengurus rumah tangga. Dari dulu saya di sini ya tidak ada perubahan apa-apa," kata Yana.

Mereka yang Ingin Perubahan, Diasingkan hingga Dianggap Pengkhianat

Foto: Kondisi rumah di Sembulang.

Yana ingin ada perubahan dalam hidupnya. Bukan hanya itu, dia sangat menginginkan ketiga anaknya mendapatkan banyak kesempatan di tanah kelahirannya. Yana mengatakan sejumlah perusahaan dan industri akan dibangun di Pulau Rempang. Penyerapan tenaga kerjanya juga sangat besar. Putra daerah menjadi prioritas untuk bekerja. Belum lagi melihat kesempatan yang muncul dari geliat ekonomi di sini.

"Saya hanya ingin perubahan. Ingin hidup berubah, terutama untuk anak-anak. Karena yang saya kerjakan dan usahakan jauh sebelum rencana investasi ini ialah memang untuk anak-anak," kata Yana.

Namun apa daya, pilihan Yana untuk mengubah hidup kini mendapat kecaman dari orang kampung yang menolak relokasi. Dia bahkan terkesan diusir dari kampung. Memang di pintu masuk kampung, warga sudah membuat portal. Di situ ada tulisan yang menyebutkan warga yang menerima relokasi dilarang masuk. Ada juga tulisan "Tolak Relokasi".

Yana juga sudah tidak pernah masuk ke kampungnya dalam dua-tiga bulan ini. Awal dia menerima program relokasi, dia mendapat tekanan. Terutama adiknya yang berada di rumah. Pernah suatu ketika, saat Yana berada di luar, warga berbondong-bondong datang ke rumahnya. Adiknya yang di rumah sampai takut. Melalui telepon video, Yana melihat sang adik menangis ketakutan.

Janda tiga anak itu diasingkan dari kampung halamannya bahkan dianggap pengkhianat oleh warga setempat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News