Mereka yang Tidak Basah di Kolam Oli
Misalnya waktu jadi menteri pertahanan. Bukankah seharusnya Pak Mahfud juga terciprat oli perdagangan dan percaloan senjata? Nyatanya tidak.
Maka, jangan hanya menyebut-nyebut nama Akil yang dianggap bobrok itu. Sebagai imbangan, ada baiknya kita juga sering menyebut nama Pak Mahfud yang bersih. Agar selalu ada hope dalam kehidupan ini. Masih banyak Mahfud-Mahfud lain di MK dan tempat-tempat penuh oli lainnya.
Tentu saya juga angkat topi pada penggiat antikorupsi. Juga kepada mereka yang tidak korupsi. Tapi, saya sungguh hormat kepada mereka yang pernah mendapatkan kesempatan berada di kolam oli, namun tidak terkena oli. Belum tentu mereka yang meneriakkan antikorupsi bisa terhindar dari oli ketika mereka diterjunkan ke kolam oli. Sudah banyak contohnya.
Di lingkungan BUMN tentu juga banyak contohnya. Saya pun sungguh kagum kepada orang seperti Ignasius Jonan, Dirut PT KAI. Kepada Dirut PT PLN Nur Pamudji yang akan dapat Anugerah Bung Hatta karena integritasnya. Kepada Dirut Bank Mandiri yang dulu Agus Martowardojo dan Zulkifli Zaini maupun Dirut yang sekarang Budi Sadikin. Kepada Dirut PT Permodalan Nasional Madani Parman Nataatmadja. Kepada Dirut PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo. Kepada Dirut PT RNI Ismed Hasanputro. Kepada... masih banyak sekali Dirut BUMN yang tidak mungkin saya sebut satu-satu.
Mereka itu, sampai hari ini, tergolong orang yang berada di kolam oli. Tapi, mereka masih bisa menjaga dirinya dari cipratan oli. Tentu mudah bagi mereka yang tidak sedang berada di kolam oli tidak terkena oli. Tapi, sungguh istimewa mereka yang sedang berada di kolam oli yang bisa terhindar dari oli. Padahal, kadang oli itu sengaja diciprat-cipratkan dari luar.
Maka, logika umum "tidak mungkin orang yang diterjunkan ke kolam oli tidak terkena oli" belum tentu cocok untuk kasus di atas. Siapakah yang memberikan apresiasi kepada mereka? Tentu ada lembaga yang sudah mengapresiasi. Bahkan ada beberapa. Kita bersyukur untuk itu.
Yang juga menarik dalam banyak contoh di atas adalah ini: mereka tidak hanya bersih untuk dirinya. Tapi juga tergerak untuk membersihkan lingkungan dalamnya. Misalnya melalui contoh nyata dari atas. Melalui konsistensi. Melalui pembaruan sistem. Melalui pengawasan yang ketat. Juga terutama melalui pembaruan sistem pengadaan barang dan jasa.
Karena itu, saya senang sekali ketika bertemu dengan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Purnomo. Yakni saat beliau mengemukakan ide penyempurnaan sistem pengadaan barang dan jasa. Saya langsung meresponsnya.
Pak Hadi Purnomo mengatakan, penyelewengan akan mudah dilacak kalau pembayaran dari kontraktor ke subkontraktor dilakukan dengan sistem transfer bank. Tidak cash. Dengan transfer tidak hanya mudah dilacak. Juga membuat orang takut melakukan penyelewengan.