Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Merunut Kembali Sejarah Pancasila 1 Juni

Oleh Dr Ahmad Basarah*

Senin, 29 Mei 2017 – 22:28 WIB
Merunut Kembali Sejarah Pancasila 1 Juni - JPNN.COM
Garuda Pancasila. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - Pada 1 Juni 2017, Bangsa Indonesia akan merayakan peringatan hari lahir Pancasila yang ke-72. Peringatan hari kelahiran Pancasila tahun ini tentu berbeda dengan sebelumnya.

Mulai 2016, pemerintah telah menetapkan1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Selain menetapkan 1 Juni sebagai Hari Kelahiran Pancasila, pemerintah juga menjadikan tanggal 1 Juni sebagai hari libur nasional.

Hal itu berdasar Surat Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 bertanggal 1 Juni 2016. Dalam bagian konsideran/menimbang Keppres 24 Tahun 2016 disebutkan bahwa Pancasila dicetuskan Bung Karno pada 1 Juni 1945 di depan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).

Selanjutnya, rumusan itu berkembang menjadi Piagam Djakarta pada 22 Juni 1945 berdasar keputusan Panitia 9. Hingga akhirnya rumusan Pancasila menjadi teks final pada 18 Agustus 1945 dan ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai dasar negara.

Merujuk penjelasan Prof Notonegoro pada 31 September 1951 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, pengakuan terhadap Pancasila 1 Juni 1945 bukan terletak pada bentuk formal di mana urut-urutan sila-silanya berbeda dengan sila-sila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Sebab, pengakuannya justru terletak pada asas dan pengertiannya yang tetap sebagai dasar falsafah negara.

Dari rumusan Pancasila yang disampaikan Bung Karno pada pidato 1 Juni 1945 tersebut terdapat dimensi Ketuhanan yang menjadi salah satu prinsip bagi dasar Indonesia merdeka. Bahkan dalam penjelasan tentang sila Ketuhanan tersebut, Bung Karno menjabarkan bahwa Bangsa Indonesia hendaknya menjadi bangsa yang bertuhan dan wajib menjalankan perintah Tuhan dengan cara yang leluasa dan saling menghormati.

Berdasar pandangan dan sikap dalam Pidato 1 Juni 1945 tersebut sangat jelas bahwa Bung Karno menolak konsep ateisme dan menginginkan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang religius.

Bahkan, pembentukan Panitia 9 pada masa reses sidang BPUPK yang kemudian menghasilkan naskah Piagam Djakarta adalah atas prakarsa dan inisiatif pribadi Bung Karno. Prakarsa itu sebagai bentuk niat baik dan penghormatan beliau untuk menjaga keseimbangan antara golongan Islam dan kebangsaan pada waktu itu.

Pada 1 Juni 2017, Bangsa Indonesia akan merayakan peringatan hari lahir Pancasila yang ke-72. Peringatan hari kelahiran Pancasila tahun ini tentu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close