Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mesin Kapal Rusak, Bule Australia Terdampar di Selat Bali

Minggu, 17 April 2016 – 05:31 WIB
Mesin Kapal Rusak, Bule Australia Terdampar di Selat Bali - JPNN.COM
Kapal San Tanbour Ni Trompete terdampar di Teluk Gilimanuk, Bali, Sabtu (16/4). Foto: Anom Suardana/baliexpressnews.com/jpg

jpnn.com - NEGARA – Sebuah kapal berbendera Australia terdampar di dekat Pelabuhan Gilimanuk, Bali,  Sabtu (16/4) pagi. Penyebabnya, kapal bernama San Tanbour Ni Trompete itu mengalami kerusakan mesin.

Sebagaimana diberitakan laman Bali Express News, kapal itu merapat di areal dekat Pelabuhan Gilimanuk pukul 10.00. Tak lama kemudian, kapal jenis Katamaran (boat besar) yang dilengkapi dengan tiang layar tersebut lego jangkar.

Keberadaan kapal itu mengundang kecurigaan. Petugas pelabuhan lantas melaporkannya ke Sat Polair Polres Jembrana.
 
Anggota Polair Polres Jembrana lantas meluncur ke lokasi kapal bernomor lambung  Darwin 858923 itu. Di dalam kapal ditemukan seorang warga negara Australia bernama Andre Joseph J Bealieu.

Pria berusia 72 tahun itu mengantongi paspor bernomor N.8321940. Ia beralamat di  62 Maryboroufh TCE, Scarborough QLP 4020, Australia,

Sedangkan satu penumpang kapal lainnya adalah warga negara Indonesia bernama Merry Duwi Astuti Handayani (42). Ia tercatat sebagai warga Jalan Rinjani Timur III Nomor 28, Kelurahan Mojosongo, Jembres, Kodya Surakarta, Jawa Tengah.

“Dari pengamatan dan pemeriksaan, di dalam kapal tidak ditemukan ada barang-barang mencurigakan maupun barang-barang terlarang seperti narkoba maupun barang lainnya,” ujar Kasatpolair Polres Jembrana Iptu I Nengah Gelgel.

Hanya saja, posisi kapal yang dikemudikan Joseph J Bealieu itu menghalangi jalur pelayaran di Selat Bali. Akhirnya kapal rusak itu ditarik ke Teluk Gilimanuk atau Water Bee.

“Dari keterangan Merry, mereka berdua berlayar dari Tanjung Priok dengan tujuan Nusa Dua, Badung. Tetapi karena salah satu mesinya rusak maka mereka memutuskan untuk berhenti di perairan dekat Pelabuhan Gilimanuk,” papar Gelgel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close