Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Meski Gejalanya Sepele, Penderita Amandel Wajib Waspada

Sabtu, 01 Agustus 2015 – 00:05 WIB
Meski Gejalanya Sepele, Penderita Amandel Wajib Waspada - JPNN.COM
Radang amandel bisa terjadi karena iritasi atau ketika kondisi tubuh drop. (MODEL: HERRA EYA - ANGGER BONDAN/JAWA POS)

Jika tidak segera ditangani, radang amandel bisa membawa celaka. Terlebih, jika tonsillitis berlangsung lebih dari seminggu dan disertai gejala tambahan. Misalnya, nyeri tubuh dan panas tinggi. ’’Jika sumbernya virus, bisa hilang tanpa obat. Kalau pencetusnya bakteri, bisa awet dan meracuni organ lain,’’ kata Dr dr Muhtarum Yusuf SpTHT-KL(K) FICS.

Ketua sub-bagian faringo & laringologi THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu menjelaskan, tonsillitis akibat bakteri terbagi menjadi dua golongan. Pertama, radang akut yang berlangsung dalam hitungan minggu seperti difteri. Kedua, radang kronis yang sulit disembuhkan dan bertahan. Contohnya, tuberkulosis.

Tanpa penanganan yang baik, bakteri yang bersarang di tonsil bisa melepaskan racun. Muhtarum menyatakan, organ yang kerap jadi sasaran adalah ginjal dan jantung. ’’Keluhannya radang ginjal, jantung rematik, serta radang otot jantung (endokarditis),’’ lanjutnya. Dokter yang berpraktik di RSUD dr Soetomo Surabaya itu menyatakan, bakteri yang kerap jadi racun tersebut adalah Streptococcus beta-hemoliticus.

Selain mengancam kesehatan, radang amandel yang cukup besar bisa mengurangi kualitas hidup. Pada anak-anak, mereka akan mengalami gangguan pola makan. ’’Jika tonsil membesar, rasa nyeri makin parah. Mereka pun menolak makan,’’ tutur Olivia.

Selain gangguan pola makan, penderita mengalami sleep-disordered breathing (SDB) atau gangguan pernapasan saat tidur. Menurut Muhtarum, gejala tersebut bisa diamati dari kebiasaan ngorok atau rasa sesak saat tidur.

Banyak cara untuk meringankan gejala radang amandel, bergantung pada faktor penyebabnya. ’’Penyebabnya bisa virus, bakteri, dan alergi. Masing-masing punya penanganan yang beda,’’ ungkap Olivia. Khusus untuk alergi, penderita harus menghindari alergen (pemicu alergi). Dengan demikian, kondisi tonsil bisa kembali normal, tidak bengkak.

Pada penderita tonsillitis akibat virus, kunci penyembuhan adalah cukup istirahat. Agar tenggorokan tidak makin tersiksa, Muhtarum menganjurkan konsumsi makanan lunak dan minuman hangat. ’’Biasanya, mereka dapat resep pereda nyeri dan penurun panas supaya radang tidak terlalu mengganggu,’’ lanjut spesialis alumnus Universitas Airlangga itu.

Khusus kasus radang akibat bakteri, Olivia dan Muhtarum menyatakan, tambahan antibiotik akan sangat membantu. Dosis yang diberikan tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jika sembarangan minum, tubuh akan kebal. Karena itu, jika muncul infeksi lain, antibiotik tidak akan mempan.

AMANDEL merupakan bagian sistem perlindungan terhadap penyakit yang terletak di bagian belakang rongga mulut.   ’’Amandel yang dikenal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close