Mewujukan Indonesia Visioner dan Sigap Menanggapi Tantangan Zaman
Untuk melengkapi materi kalkulasi dan pertimbangan masyarakat pemilih, cukup relevan untuk selalu menyegarkan ingatan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah merumuskan dan menetapkan peta jalan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dalam peta jalan itu, disebutkan ragam tantangan dan program-program untuk menjawab semua tantangan itu.
Semua itu dirumuskan untuk menandai satu abad usia kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Indonesia 2045 adalah negara tangguh dan mandiri, modern, dan terus tumbuh dengan basis kekayaan sumber daya alam, sosial, budaya, dan ekonomi dalam peradaban masyarakat maritim modern,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Februari lalu.
Indonesia memprioritaskan optimalisasi bonus demografi, memastikan kesejahteraan masyarakat sebelum memasuki usia lanjut, menciptakan middle-class job secara masif, melaksanakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah, serta mendorong pemerataan pembangunan.
Sebagaimana dipahami bersama, perubahan zaman yang juga ditandai dengan perubahan iklim atau pemanasan bumi mendorong semua bangsa, termasuk Indonesia, memperbarui strategi pembangunan masing-masing.
Indonesia pun berfokus pada kemandirian dan ketahanan pangan, percepatan tersedianya energi baru terbarukan (EBT), percepatan tersedianya infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berfokus pada tersedianya jumlah talenta digital yang memadai, hingga konsisten menjalankan program hilirisasi sumber daya alam (SDA).
Sumber daya alam (SDA) yang dikuasai negara menjadi begitu berharga karena dibutuhkan pasar dan komunitas internasional, kini dan di masa depan.