Minggat Kunci Sukses Nasir
Oleh Dahlan IskanSaat itulah Nasir tidak berkutik. Sang ayah mengatakan bahwa umurnya tinggal 4 hari. Ia harus pulang ke Barru. Tidak mau meninggal di perantauan.
Mulut Nasir terkatup. Tidak mampu bicara apa-apa. Ia memandang ayahnya. Tidak habis-habis. Ia tahu ayahnya serius. Sudah tua pula.
Keesokan harinya Nasir melepas kepulangan ayahnya. Sang ayah masih berpesan: saat saya meninggal nanti kamu tidak usah pulang. Kirim saja uangmu. Untuk kuburku. Usahamu ini belum bisa ditinggal. Masih perlu kamu urus tiap hari.
Empat hari kemudian Nasir terima kabar: ayahnya meninggal dunia. Hanya beberapa jam setelah kedatangannya dari Berau. “Pagi tiba, sore meninggal,” ujar Nasir.
Sang ayah tentu lega: anak yang minggat itu, yang kini berumur 46 tahun itu, telah sukses di kampung orang.(***)