Minim Risiko, Mengoperasi Pasien bak Main Video Game
Jumat, 14 Juni 2013 – 08:34 WIB
’’Selain mesinnya yang mahal, pelatihan SDM dokternya juga tidak murah dan mudah. Karena tidak semua dokter berminat untuk mempelajari, kemudian menggunakan kemampuannya itu untuk mengoperasi pasien. Saya malahan sangat tertarik,’’ ucap dokter yang dikukuhkan sebagai ahli bedah robotik bersertifikat pertama di Indonesia itu, antusias.
Dia mengaku sudah memiliki ketertarikan pada teknologi sejak lama. Maka itu, ketika ditawarkan menjadi salah satu dari 10 dokter yang direkomendasikan RS Bunda melakukan pelatihan bedah robotik di Korea tahun lalu, dia dengan penuh semangat menerima ajakan itu.
Apa mengalami hambatan dalam pelatihan dan praktek dalam ruang operasi? ’’Mungkin karena passion saya terhadap teknologi juga besar, seperti halnya kecintaan saya terhadap profesi dokter, maka saya merasa tidak ada kesulitan dalam menyerap materi pelatihan kala itu,’’ jelas dokter muda yang juga Direktur Pengembangan Bundamedik Healthcare System itu.