Minoritas Sempurna
Oleh Dahlan Iskan
>>>>Jon, May 18, 2018:
Sangat menarik. Ada hikmahnya untuk kita. Di Indonesia. Mengapa orang minoritas terpaksa beribadat di rumah. Atau garasi. Atau ruko. Atau di bawah pohon. Karena sulit bangun tempat ibadah. Dst…
Komentar Disway:
Kalau saja kian banyak orang yang pernah merasakan jadi minoritas di lautan mayoritas mungkin baik ya? Sampai tamat SMA saya belum pernah jadi minoritas. Bahkan belum pernah punya teman atau kenalan yang beda agama, beda suku, beda bahasa.
Semua tetangga dan teman saya Jawa, Islam. Tamat SMA (madrasah aliyah) baru saya merasakan jadi minoritas terbatas. Suku Jawa di lautan suku Banjar. Makanannya beda, tehnya beda, bahasa beda. Saat merantau ke Kaltim. Selama hampir 10 tahun.
Dan dapat istri suku Banjar. Di rumah pun kemudian berbahasa Banjar.
Tapi sifatnya masih minoritas terbatas: lingkungan saya masih Islam dan pribumi.