Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Minus Dua

Oleh: Dahlan Iskan

Sabtu, 18 November 2023 – 08:03 WIB
Minus Dua - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya memang tidak sekalipun berkomentar soal akhir konvensi itu di media. Saya selalu bisa menerima takdir saya.

Opung adalah jenderal yang sangat intelektual. Bacaannya luar biasa. Dia juga sangat pandai berpidato. Dalam pidatonya Opung sangat pandai mengambil hati orang dari atas podium.

Opung juga selalu menjadi ketua panitia Natal Bersama. Natal secara nasional. Presiden SBY selalu hadir. Acaranya selalu meriah.

Banyak yang mengira Opung punya saham di banyak perusahaan.

Saya bersaksi: tidak sedikit pun dia punya saham di perusahaan mana pun milik orang-orang yang dibantunya. Hidupnya tidak untuk uang –meski dia tidak pernah kekurangan uang. Njoo juga menilai Opung itu "bodoh" dalam hal uang.

Njoo merasa bersalah tidak mengantar Opung ke Balige. Tiga hari lalu Njoo nekat akan ke Balige. Mamanya menahannya. Njoo harus menunggu jenazah ayah kandung yang disemayamkan di Grand Heaven, Pluit, Jakarta.

Njoo termasuk orang pertama yang ditelepon ketika Opung baru saja meninggal. Pukul 20.00 lewat. Ajudanlah yang tahu kalau Opung sudah meninggal.

Menjelang pukul 20.00 biasanya Opung makan malam. Ditunggu tidak juga keluar dari kamar. Ketika dilongok ke kamarnya Opung seperti tertidur. Ketika dibangunkan tidak mau bangun. Opung sudah meninggal. Usianya 85 tahun. Jenazah dibawa ke RSPAD.

Opung sudah lama menyiapkan makam untuk dirinya: Di Hall of Silence kompleks museum Letnan Jenderal Purn TB Silalahi. Itu juga disebut TB Silalahi Center.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close