MIRIS! Sudah 8 Kasus Oknum Polisi Tembak Orang Terdekat
Lalu, kepedulian dari atasan juga selama ini masih terbilang minim. Sebab, atasan sangat jarang untuk meminta anak buahnya yang menghadapi masalah untuk bisa tes psikologi. ”Seharusnya, pengawasan dari atasan lebih dikuatkan. Apalagi, untuk anggotanya yang baru kembali dari daerah konflik,” paparnya.
Yang juga penting, anggaran untuk tes psikologis berkala seharusnya juga ditambah. Sehingga, pengawasan yang dilakukan atasan bisa diikuti dengan tes psikologis. ”Kalau diawasi tapi tidak mengetahui psikologisnya, tentu menyusahkan,” jelasnya.
Dengan diketahui adanya masalah psikologis, maka barulah atasannya bisa merespon dengan mengurangi tugas dari anggotanya. Misalnya, tidak boleh bertugas di bagian yang berat, seperti reserse atau lalu lintas. ”Inilah yang selama ini belum dilakukan kepolisian,” paparnya.
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti belum bisa dimintai komentar terkait kejadian anak buahnya yang menembak istrinya. Telepon dari Jawa Pos tidak dijawab dan pesan singkat belum dibalas. (idr/sam/jpnn)
Anggota Polisi Membunuh Orang Dekat
2015 : 6 Kasus
19 Oktober 2015
Anggota Polsek Kepenuhan Riau Bripka ST Simanjuntak menembak istrinya berinisial SIR sebanyak lima kali hingga tewas. Penembakan dilakukan setelah keduanya cek-cok.