Misi Persebaya Pertahankan Rekor tak Terkalahkan di Kandang
“Tetap tidak banyak perubahan di sini. Saya tidak punya banyak waktu untuk otak-atik. Yang terpenting semua pemain siap untuk bertanding dan dapat tiga poin,” imbuh pelatih yang membawa Persipura Jayapura menjuarai Indonesia Soccer Championship A musim lalu itu.
Hal yang berbeda bakal diterapkan oleh pelatih Persigo Putut Widjanarko. Pelatih 48 tahun itu sangat mengandalkan formasi 3-5-2 untuk permainan timnya.
Itu juga masih dia terapkan kala menang 1-0 atas Kalteng Putra (22/9) dan menahan imbang PSBS 0-0 (26/9). Namun, menghadapi Persebaya nanti, dia akan melakukan sejumlah perubahan.
Menurutnya, tim harus meredam kekuatan dua sayap Persebaya yang bergerak lincah. Oleh sebab itu, dia juga akan menggunakan formasi 4-3-3 yang juga biasa dipakai oleh Persebaya. Dengan begitu, akan ada pemain yang bakal menempati bukan posisi aslinya.
“Kalau mengandalkan pertarungan lini tengah nanti malah tidak melahirkan alternatif. Saya ingin pemain sayap kami juga bisa meredam pemain sayap lawan. Saya akan optimalkan dua winger kami,” ujar Putut.
Selain itu, Putut mengaku juga modal lain untuk laga ini. Dia cukup memahami bagaimana cara Persebaya bermain. Sebab, pelatih berlisensi B AFC itu dulu merupakan gelandang serang andalan Green Force di era 1990-an.
“Saat bertanding di GBT, saya lihat Persebaya bermain kesulitan saat melawan tim yang dilatih mantan pemainnya. Itu terjadi saat melawan PSIS Semarang (19/3) yang dilatih Mas Subangkit meskipun menang (1-0). Lalu, saat melawan Persik Kediri (17/6) malah imbang 1-1. Itu kan yang ngelatih Bejo (Sugiantoro). Melihat itu, saya seharusnya juga bisa (mempersulit Persebaya),” terangnya. (dit)
Rekor Kandang Persebaya