Mister
Oleh: Dhimam Abror DjuraidIkon itu menggambarkan seorang anak muda dengan rambut setengah gondrong memakai ikat kepala bertuliskan Persebaya ’87.
Diciptakan oleh Mister pada 1987 menjelang final sepak bola kompetisi perserikatan 1987.
Ketika itu Persebaya berhadapan dengan PSIS Semarang. Persebaya kalah dan gagal juara.
Tahun berikutnya Persebaya kembali masuk final. Kali ini yang dihadapi adalah tuan rumah Persija Jakarta.
Puluhan ribu bonek berangkat ke Jakarta. Mereka dikoordinasikan oleh Harian Jawa Pos yang membuat program "Tret tet tet ke Jakarta" yang berhasil menghimpun dan mengirim ribuan suporter ke Jakarta.
Ribuan bonek lainnya berangkat ke Jakarta dengan berbagai cara. Ada yang "nggandol" truk secara estafet berhari-hari sebelum akhirnya sampai ke Jakarta. Ada yang mencari tumpangan kereta api gratis. Ratusan, kalau tidak ribuan, suporter itu berangkat ke Jakarta nyaris tanpa uang sepeser pun.
Sejak itulah muncul istilah "Bonek" akronim dari bondo nekat, alias modal nekat.
Sebutan ini disematkan kepada suporter Persebaya yang nekat berangkat tanpa uang dan hanya bermodal nekat.